Seringkali ditemukan yang telah belajar bahasa Alkitab melakukan tafsir , dalam memaknai ayat2 Firman Tuhan bukan berdasarkan gramatikalnya sebagaimana yg telah dituangkan dalam tulisan oleh penulisNYA, tetapi menghandal buku2 tafsir atau sejenisnya serta tidak mencoba mengkonfirmasikan kembali pada teks/ ayat yg sedang dibahas (bahasa Alkitab). Dalam hal ini sia-sialah hakekat belajar bahasa Alkitab.
PEMIKIRAN:
Apakah hal tersebut telah terkontaminasi dengan tafsiran praktis atau memang sudah menjadi tradisi dalam menemukan kebenaran ALLAH hanya berdasarkan kebenaran manusia (umum)…..? ………hmm….. bandingkan dengan kata: Theokrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar